Data tunggal seringkali dinyatakan dalam bentuk daftar bilangan, namun kadangkala dinyatakan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Tabel distribusi frekuensi tunggal merupakan cara untuk menyusun data yang relatif sedikit.
2. Distribusi Frekuensi Kelompok
Data yang berukuran besar (n > 30) lebih tepat disajikan dalam tabel distribusi frekuensi kelompok, yaitu cara penyajian data yang datanya disusun dalam kelas-kelas tertentu. Langkah-langkah penyusunan tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut.
- Langkah ke-1 menentukan Jangkauan (J) = Xmax - Xmin
- Langkah ke-2 menentukan banyak interval (K) dengan rumus "Sturgess" yaitu: K= 1 + 3,3 log n dengan n adalah banyak data. Banyak kelas harus merupakan bilangan bulat positif hasil pembulatan ke bawah.
- Langkah ke-3 menentukan panjang interval kelas (I) dengan menggunakan rumus:
I = ––––
K
- Langkah ke-4 menentukan batas-batas kelas. Data terkecil harus merupakan batas bawah interval kelas pertama atau data terbesar adalah batas atas interval kelas terakhir.
- Langkah ke-5 memasukkan data ke dalam kelas-kelas yang sesuai dan menentukan nilai frekuensi setiap kelas dengan sistem turus.
Dari suatu data yang diperoleh dapat disusun dalam tabel distribusi frekuensi dan disajikan dalam bentuk diagram yang disebut histogram. Jika pada diagram batang, gambar batang-batangnya terpisah maka pada histogram gambar batang-batangnya berimpit.
4. Poligon
Apabila pada titik-titik tengah dari histogram dihubungkan dengan garis dan batang-batangnya dihapus, maka akan diperoleh poligon frekuensi. Berdasarkan contoh di atas dapat dibuat poligon frekuensinya seperti gambar berikut ini.
Berikut simulasi histogram dan poligon
5. Distribusi Frekuensi Kumulatif
Daftar distribusi kumulatif ada dua macam, yaitu sebagai berikut.
a. Daftar distribusi kumulatif kurang dari (menggunakan tepi atas).
b. Daftar distribusi kumulatif lebih dari (menggunakan tepi bawah).
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh data berikut ini.
6. Ogive (Ogif)
Grafik yang menunjukkan frekuensi kumulatif kurang dari atau frekuensi kumulatif lebih dari disebut poligon kumulatif. Poligon kumulatif dibuat mulus, yang hasilnya disebut ogif. Ada dua macam ogif, yaitu sebagai berikut.
a. Ogif frekuensi kumulatif kurang dari disebut ogif positif.
b. Ogif frekuensi kumulatif lebih dari disebut ogif negatif.
22 comments:
bermanfaat lanjutkan postingnya gan
lanjutkan
terima kasih...
Terimakasih, insyaalloh dilanjutkan mohon doanya
saya mau tanya, kalau ogif ini hanya bisa menggunakan data kelompok saja ya?
lantas bila data tunggal tidak bsa mnggunakan ogif kah??
Selama ini saya belum menemukan referensi ogive data tunggal, tapi menurut saya sebenarnya kalau dibikin ogive juga bisa
Sip,tapi lebih cermatnya untuk banyak interval kelas versi kaidah Sturges K= 1 + 3,322 log n..
terima kasih atas infonya. sangat2 membantu...
Lanjutkan...!! :D
Terimakasih telah berkunjung
mkasih ya postinganya ,bermanfaat bgt buat saya,, ^^
Sama-sama mbak Putri
sayangnya tidak dijelaskan mengenani bentuk kurva frekuensi (untuk mengetahui sifat distribusi frekuensi), misalnya apakah simetris (berbentuk lonceng) ataukah asimetris (condong ke kanan atau ke kiri)
terima kasih infonya..
lumayan membantu menyelesaikan tugas
Sama-sama mas Rachmat
Makasih masukannya memang belum ada bentuk kurva frekuensinya, memang biasanya untuk siswa SMA tidak sampai ke sana
terima kasih, sangat membantu, tapi yg q msih bngung tu pas udah msuk histogram (itu dapat data n frekuensinya drmana)? bukan lanjutan dari dstribusi frekuensikah????? tolong dijelasin..... Makasih
Data dan frekuensinya dari distribusi frekuensi disampingnya, yang ditulis tepi bawah dan tepi atasnya
Sangat bermanfaat. terimakasih. GBU :)
terimakasih banyak. Semoga dapat banyak pahala
Terimakasih , sangat membantu ni dalam belajar :)
Mksh kakak. :)
Belum paham sama yg namanyaa ogive):
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung, silahkan beri komentar...